Breaking News
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Recent Post

Senin, 29 Juni 2020
no image

Sambungan Las

Jenis Sambungan Las




Sambungan Pengelasan adalah tipe sambungan material atau plat yang digunakan untuk proses pengelasan dengan tujuan untuk mendapatkan penetrasi dan hasil sambungan yang maksimal. Jenis sambungan las mempunyai beberapa macam yang menjadi jenis sambungan utama yaitu Butt Joint, Fillet (T) Joint, Corner Joint, Lap Joint dan Edge Joint.

Sambungan Las ini dapat diaplikasikan pada semua jenis proses las baik SMAW, FCAW, GMAW, SAW, GTAW atau OAW, namun yang perlu diperhatikan adalah parameter yang digunakan dan tebal material. Karena tebal material sangat berpengaruh terhadap arus dan pemilihan jenis kampuh las, berikut jenis sambungan las serta penjelasannya.

Macam Macam Sambungan Las:

1. Butt Joint.


Macam macam kampuh las

Sambungan butt joint adalah jenis sambungan tumpul, dalam aplikasinya jenis sambungan ini terdapat berbagai macam jenis kampuh atau groove yaitu V groove (kampuh V), single bevel, J groove, U Groove, Square Groove untuk melihat macam macam kampuh las lebih detail silahkan lihat gambar berikut ini.

2. Tee Joint (Sambungan T).


Sambungan Fillet
Gambar Sambungan Fillet

T Joint adalah jenis sambungan yang berbentuk seperti huruf T, tipe sambungan ini banyak diaplikasikan untuk pembutan kontruksi atap, konveyor dan jenis konstruksi lainnya. Untuk tipe groove juga terkadang digunakan untuk sambungan fillet adalah double bevel, namun hal tersebut sangat jarang kecuali pelat atau materialnya sangat tebal. Di atas adalah  gambar sambungan T pada pengelasan.
Sambungan Tee ini banyak yang menyebutnya dengan sambungan fillet, padahal dalam pengelasan fillet merupakan jenis pengelasan. Yang termasuk pengelasan fillet atau fillet weld adalah sambungan Tee, Lap dan Corner. Sehingga mulai sekarang perlu diperbaiki tentang penyebutan ini.

3. Corner Joint.


Sambungan Las Corner

Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T Joint, namun yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada sambungan ini materialnya yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu close dan open.
Sambungan Close corner adalah jika material 1 ditumpuk pada atas material 2, sedangan open corner adalah sambunga plat yang saling bertemu pada bagian ujung. Untuk detailnya silahkan lihat pada gambar di atas.
4. Lap Joint (Sambungan Tumpang).


Lap Joint

Tipe sambungan las yang sering digunakan untuk pengelasan spot atau seam. Karena materialnya ini ditumpuk atau disusun sehingga sering digunakan untuk aplikasi pada bagian body kereta dan cenderung untuk plat plat tipis. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW atau FCAW pengelasannya sama dengan pengelasan fillet.

5. Edge Joint.


Sambungan Edge

Berikut video contoh pengelasan contoh - contoh sambungan pengelasan, sebagai berikut: 
Sumber :  AKORS Khoiri

Macam Macam Kampuh Las :


Macam Macam Kampuh Las

Kampuh las merupakan bentuk potongan plat yang akan disambung. Tujuan pembuatan kampuh pengelasan ini untuk mendapatkan penetrasi atau penembusan yang dalam dari hasil pengelasan. Kampuh ini dibuat atau diaplikasikan pada material yang tebal, rata rata yang menggunakan kampuh v adalah material yang lebih tebal dari 8 mm, berikut ini jenis jenis kampuh Las :
  • Square atau I.
  • Kampuh V.
  • Double V atau X.
  • Bevel.
  • Double Bevel.
  • Kampuh J.
  • Double J
  • Kampuh U.
  • Double U.
  • Flare Bevel.
  • Flare V.
Jenis jenis Sambungan Las di atas semoga dapat menambah ilmu pengetahuan Anda tentang pengelasan, jika ada yang kurang jelas atau ada pertanyaan. Silahkan tulis di kolom komentar atau hubungi kami lewat kolom kontak yang sudah disediakan.
no image

Pengertian Las SMAW Shield Metal Arc Welding Adalah

PELATIHAN PENGELASAN SMAW (LAS LISTRIK) - Non Sertifikasi ...


Pengertian Pengelasan Listrik SMAW Adalah – Dalam dunia Industri pastinya tidak lepas dari sebuah proses penyambungan. Baik itu untuk penyambungan dengan material kayu, baja atau material yang lainnya. Namun untuk dibidang konstruksi baja pastinya dibutuhkan proses penyambungan logam yang menggunakan mesin las, dan paling banyak digunakan adalah las listrik atau disebut juga las ( SMAW Shield Metal Arc Welding ).

Pengertian Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda dan permukaan material.
Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda. Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini akan menjadi slag ketika sudah padat.
Las Listrik merupakan sebutan umum untuk Pengelasan SMAW yang dilakukan banyak orang, padahal sebenarnya Las Listrik itu sangat banyak seperti GTAW, GMAW, FCAW dan SAW juga merupakan las listrik.

Jenis Mesin Las SMAW

  • Mesin LAS AC.
  • DC.
  • AC/DC.
Pada proses las SMAW terdapat tiga tipe atau jenis mesin Las yaitu Mesin LAS AC, DC dan AC/DC. Semua jenis mesin las tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing masing, jika Anda memerlukan dua jenis mesin las Anda dapat membeli jenis mesin las yang AC/DC.

Keuntungan Mesin Las AC dibandingkan dengan DC adalah mesin las AC tidak berpengaruh terhadap output arus yang keluar pada elektroda meskipun panjang kabel las yang digunakan sangat panjang. Jika las DC semakin panjang kabelnya maka output ampernya semakin berkurang, untuk mengukurnya Anda dapat menggunakan tang ampere. Ukur pada kabel dekat dengan mesin las dan kabel pada holder elektroda.
Keuntungan Mesin Las DC dibanding Las AC adalah proses awal penyalaan lebih mudah, kemudian mesin las DC lebih bagus hasilnya jika digunakan untuk penetrasi atau pembuatan akar las.
Untuk mesin Las SMAW dengan arus DC dibagi lagi menjadi dua polaritas yaitu polaritas DCEP (Direct Current Electroda Positif) dan DCEN (Direct Current Electroda Negatif).

Polaritas Las SMAW :

  • Direct Current Elektroda Positif.
    Polaritas Mesin Las SMAW
    Polaritas DCEP Adalah pengelasan SMAW kutub positif dihubungkan dengan kabel yang disambungkan pada holder atau kabel elektroda. Sedangkan kutub negatif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan DCRP (Direct Current Reverse Polarity).

  • Direct Current Elektroda Negatif
    Polaritas DCEN Mesin Las SMAW
    Polaritas DCEN adalah pengelasan SMAW kutub negatif dihubungkan dengan kabel elektroda, sedangakan kutub positif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan DCSP (Direct Current Straight Polarity).

Parameter Las SMAW:

Parameter Pengelasan SMAW


Dalam mengelas SMAW Anda harus memperhatikan beberapa parameter las agar hasil maksimal, berikut ini parameternya :
  • Arus Pengelasan.
    Ampere las sangat berpengaruh terhadap hasil las, mulai dari penetrasi, lebar las dan tebal dari hasil pengelasan. Jika arus terlalu kecil maka penetrasi dangkal, namun jika terlalu besar maka material dapat jebol dan juga dapat menyebabkan daerah HAZ menjadi lebih besar. Lihat juga cara mengatur ampere mesin las.
  • Voltase Pengelasan.
    Voltase ini hampir sama pengaruhnya dengan arus las, yaitu berpengaruh terhadap lebar lasan dan kecepatan mencairnya elektroda.
  • Kecepatan Pengelasan.
    Kecepatan las yang benar diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan syarat keberterimaan. Jika terlalu cepat maka hasil pengelasan cenderung lebih kecil, sedangkan jika terlalu lambat maka akan terlalu tebal.
  • Polaritas.
    Untuk SMAW, polaritas DCEN hasil penetrasinya lebih dangkal dibandingkan dengan DCEP. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pengelasan GTAW.

Keuntungan Las SMAW:

  • Las SMAW dapat digunakan untuk mengelas semua posisi.
  • Dapat digunakan untuk mengelas semua jenis material ferrous.
  • Harga mesin las lebih murah dibandingkan mesin las GMAW atau SAW.
  • Peralatan mudah dibawah kemana saja dan cukup ringkas.
  • Dapat digunakan untuk mengelas dengan ketebalan material yang kita inginkan.

Kekurangan Mesin Las SMAW:

  • Harus sering melakukan pemasangan Elektroda saat mengelas, karena panjang kawat las terbatas.
  • Harus melakukan pembersihan slag atau kerak las setelah proses pengelasan.
  • Hanya dapat digunakan mengelas jenis material Ferrous.
  • Pada jenis elektroda tertentu harus dioven sebelum melakukan pengelasan.


Sumber : Pengelasan.net

no image

Peralatan Las Listrik Lengkap Beserta Fungsinya




Peralatan Las

Mesin las adalah salah satu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi panas, energi panas ini yang digunakan untuk melelehkan elektroda dan logam induk atau logam dasar yang kemudian keduanya akan memadat menjadi satu dan jadilah sambungan pengelasan.
Mesin las listrik untuk proses las SMAW, GMAW, GTAW dan SAW semuanya mempunyai peralatan pendukung yang hampir sama. Yang membedakan biasanya kemampuan komponen yang dapat digunakan untuk ampere tinggi khususnya untuk proses las GMAW dan SMAW. Untuk Anda yang ingin mengetahui peraltan las SMAW dan fungsinya, berikut ini

1. Kabel Massa.

Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan (mengalirkan arus listrik) dari mesin las ke benda kerja atau logam Induk.

2. Kabel Elektroda.

Kabel yang berfungsi menghantarkan listrik dari mesin las ke holder atau ke elektroda yang akan membuat nyala busur listrik jika disentuhkan ke benda kerja. Untuk Kabel las (Elektroda dan kabel Massa) ini harus mempunyai sifat yang fleksibel dan didalamnya terdapat beberapa bagian seperti lead, lapisan karet dan kawat tembaga.

3. Pemegang kawat las atau Holder.











Holder berfungsi sebagai pemegang kawat las saat digunakan welder untuk mengelas sebuah produk. Holder harus terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan panas yang tinggi, karena posisinya berdekatan dengan kawat las yang mencair (temperature hingga 2000 derajat Celcius). Selain itu didalam holder ini terdapat pegas yang berfungsi untuk mengunci atau menjepit elektroda agar tidak lepas atau bergerak saat digunakan mengelas.Untuk menjaga agar holder tetap awet, maka setelah selesai mengelas Anda dapat membersihkan daerah penjepit dari percikan las atau kotoran yang menyebabkan penjepit tidak maksimal.

4. Klem Massa.

Klem Kabel Massa Las
Digunakan sebagai alat penghubung kabel massa ke logam induk, alat ini biasanya terbuat dari tembaga atau logam lain yang mempunyai sifat penghantar listrik yang baik. Selain itu klem massa juga terdapat pegas yang berfungsi untuk menjepit benda kerja dengan baik agar tidak mudah terlepas.

5. Palu Las.

Palu Las
Digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari Slag (kerak las) untuk proses las yang jenis pelindungnya menggunakan flux dan Spatter (percikan las), caranya dengan memukulkannya atau menggoreskan pada bagian yang terdapat slag dan spatter. Untuk bentuknya biasanya pada ujungnya berbentuk bulat dan tipis lancip.

6. Sikat Baja.

Sikat Baja
Digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang akan dilas dari zat pengotor seperti karat, oli, dan pengotor lainnya. Selain itu digunakan juga untuk membersihkan hasil lasan dari debu dan slag.


(Sumber : pengelasan.net)
Minggu, 02 September 2018
no image

Definisi Mahasiswa

Anda sebagai mahasiswa, apakah Anda tahu sebenarnya apa sih pengertian dari mahasiswa?, Apa saja peran dan fungsinya dalam kehidupan bernegara ini? Hmm, saya yakin banyak dari Anda yang tak tahu dan tak terpikirkan mengenai hal itu. Nah, untuk menambah wawasan Anda, berikut ini mari kita simak penjelasan selengkapnya.

Pengertian Mahasiswa

1. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lainnya.

2. Menurut Knopfemacher [dalam Suwono, 1978]

Mahasiswa merupakan insan-insan calon sarjana yang terlibat dalam suatu instansi perguruan tinggi, dididik serta di harapkan menjadi calon – calon intelektual.

3. Menurut Sarwono [1978]

Mahasiswa merupakan setiap orang yang secara resmi telah terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar antara 18 – 30 tahun. Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh status karena memiliki ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan seorang calon intelektual ataupun cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat dalam masyarakat itu sendiri

Ciri-ciri Mahasiswa Menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010) :

  1. Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan dalam golongan intelegensia.
  2. Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan kelak bisa bertindak sebagai pemimpin yang mampu serta terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat maupun dalam dunia kerja nantinnya.
  3. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi dalam kehidupan mayarakat.
  4. Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas serta profesional.

Peran dan Fungsi Mahasiswa :

1. Menurut Guardian of Value

Anda yang sudah dikatakan sebagai pelajar tingkat tinggi memiliki peran sebagai penjaga nilai-nilai masyarakat yang kebenarannya mutlak, yakni menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, gotong royong, integritas, empati dan sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan dalam masyarakat lainnya. Selain itu juga, dituntut pula untuk mampu berpikir secara ilmiah tentang nilai-nilai yang mereka jaga. Bukan hanya itu saja, Anda juga sebagai pembawa, penyampai, dan penyebar nilai-nilai serta ilmu-ilmu yang telahmereka pelajari.

2. Menurut Agent of Change

Mahasiswa juga bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh masyarakat untuk dapat bergerak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi, dengan pertimbangan berbagai ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang mereka miliki. Bukan waktunnya lagi sebagai mahasiswa hanya diam dan juga tidak peduli dengan permasalahan banggsa dan juga negarannya, karena dipundak merekalah (mahasiswa) titik kebangkitan suatu negara atau bangsa diletakan.

3. Menurut Moral Force

Mahasiswa memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi, sehingga ‘diwajibkan’ untuk mereka memiliki moral yang baik pula. Tingkat intelektual seorang mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya dalam kehidupannya. Hail ini yang menyebabkan mengapa mahasiswa dijadikan kekuatan dari moral bangsa yang diharapkan mampu menjadi contoh dan juga penggerak perbaikan moral pada masyarakat.
no image

Peran Kita Sebagai Mahasiswa


Sebelum kita melangkah keperan dan fungsi mahasiswa, saya akan mengulas kembali apa itu mahasiswa  yang  pada bulletin edisi pertama sudah pernah disinggung. Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah mencapai tingkat lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di pergruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan the future leader.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Setelah kita mengetahui apa itu mahasiswa baru kita beranjak kepada peran dan fungsi mahasisswa. Peran dan fungsi mahasiswa yang saya tulis dalam artikel ini ada lima  ,yaitu :
  1. Mahasiswa sebagai ‘iron stock”
Mahasiswa sebagai “iron stock”, kita sebagai mahasiswa diharapkan menjadi manusia –manusia yang memiliki kemampuan dan ahlak yang mulia, disini kita berperan sebagagi pengganti generasi-generasi sebelumnya. Yaitu kita sebagai cikal bakal atau cadangan untuk masa yang akan memajukan bangsa kita ini. Karna kalau bukan kita generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, maka siapa lagi yang akan memajukan bangsa kita yang tercinta ini tanah air Indonesia.
Kemudian dalam dunia kampus dari kemahasiswaanya menjadi momentum yang sangat bagus untuk mengkaderisasi penerus-penerus bangsa nantinya. Oleh karena itu peran kita sebagai mahasiswa sangat penting disini.
  1. Mahasiswa sebagai “agent of change”
Mahasiswa sebagai “agent of change”, sesuai dengan artinya agen perubahan, kita sebagai mahasiswa juga berperan sebagai agen perubahan untuk masyarakat , sebab mahasiswa itu sebagai langkah terakhir kita untuk para pelajar untuk penempuh pendidikan yang lebih tinggi, dari yang dulu kita berstatus sebagai siswa sekarang sudah berstatus mahasiswa, dari namanya saja maha-siswa, mahasiswa itu seperti ditinggikan. Dengan gelar kita para mahasiswa sebagai agen perubahan, kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kita bisa mengaplikasikan gelar yang telah diberikan atau dipercaya oleh masyarakat kepada kita sebagai agen perubahan bangsa yang lebih maju. Bukan malah membuat gelar itu hanya menempel dinama kita sebagai mahasiswa, sebab gelar yang telah diberikan kepada mahasiswa sebagai agen perubahan itu bukan diberikan begitu saja tetapi didalam gelar itu terdapat sebuah harapan untuk perubahan bangsa kita ini, darai bangsa ynag tidak terarah menjadi bangsa yang lebih terarah. Kebanyakan mahasiswa mungkin tidak menyadari bahwa kita sebagai mahasiswa telah menjadi tumpuan “kebangkitan” untuk bangsa kita yang lebih maju lagi.
  1. Mahasiswa sebagai “guardian of value”
Mahasiwa sebagai “guardian of value”. Guardian of value artinya penjaga nilai-nilai. Sesual dengan artinya disini kita sebagai mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-niolai, nilai-nilai tersebut bukanlah nilai-nilai yang negative malainkan nilai-nilai yang positif. Nilai positif yang bias membawa nagara ini lebih maju yaitu nilai “kebaikan” yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kita sebagai mahasiswa  jangan membiarkan nilai kebaikan yang dari dulu telah ada itu hilang, terus berubah menjadi nilai keburukan kepada masyarakat Indonesia. Kita sebagai mahasiswa telah dipercaya sebagai kalangan muda yang mampu menjaga dan mencari nilai-nilai kebaikan yang lebih baik lagi. Sekarang ini sudah banyak nilai-nilai keburukan yang ada dalam Negara kita seperti maraknya terjadi korupsi oleh pejabat-pejabat besar, hukum-hukum yang berlaku dinegara ini bagaikan pusau yang tajam kebawah dan tumpul keatas, maksudnya yaitu kalangan-kalangan bawah yang ekonominya lemah yang mencuri sandal jepit hukumannya lebihberat dibandingkan pejabat-pejabat tinggi yang telah melakukan korupsi, yang notabenenya telah mengambil uang Negara. Maka dari itub kita se bagai mahasiswa harus bisa menghilangkan budaya buruk seperti itu, daj kita harus menjaga nilai-nilai kebaikan yang sudah ada agar kita bias mengarahkan Negara ini kearah yang lebih maju lagi.
  1. Mahasiswa sebagai “moral force”
Mahasiswa sebagai “moral force”, kita sebagai mahasiswa berperan sebagai kekuatan moral. Gelar moral force ini diberikan kepada kita sebagai mahasiswa oleh masyarakat, sebab kitalah yang akan menjadi kekuatan moral untuk negri. Kijta sebagai mahasiswa harus memiliki acuan dasar dalam berprilaku. Acuan dasar itu adalah tingkah laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan moral yang baik. Semua acuan itu harus kita perbaiki agar kita memiliki moral yang baik, bukanya moral yang buruk. Disinilah kita dituntut untuk keintelektualan kita dalam kekuatan moral kita didalam masyarakat.
  1. Mahasiswa sebagai “social control”
Mahasiswa sebagai “social control”, sebagia mahasiswa kita harus berperan sebagai pengontrol kehidupan social. Dalam hal ini kita bias mengontrol kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah.  Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa juga sebagai gerakan yang mengkritisi kebutuhan politik ketika ada kebijakan diberikan oleh pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi masyarakat. Cara mahasiswa mengkritisi pemerintahan tersebut juga dengan banyak cara, contohnya dengan menyampaikan aspirasi lewat media massa maupun dengan berdemonstrasi, dll.
      Itulah beberapa peran dan fungsi mahasiswa, sebagai kesimpulan marilah kita sebagai mahasiswa yang di harapkan oleh masyarakat dan bangsa kita, dengan menerapkan peran-peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa untuk menjadi generasi penerus bangsa. Kita dapat merubah bangsa ini menjadi bengsa yang lebih maju apabila kita dapat merealisasikan dan menggabungkan peranan kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa di hari esok.


Sumber ; https://www.kompasiana.com/rezaramadhanunj/55dadb8a54977303099134c5/peran-dan-fungsi-mahasiswa
Selasa, 28 Agustus 2018
no image

Resensi Buku Metode Konstruksi Untuk Pekerjaan Fondasi




a. Judul Buku                       : Metode Konstruksi Untuk Pekerjaan Fondasi
b. Pengarang Buku             : Asiyanto
c. Penerbit Buku                 : UI-Press
d. Kota Terbit                      : Jakarta
e. Tahun Terbit                   : 2007
f. Tebal Buku                       : 129 Halaman
g. Cetakan                            : ke - 1

Sinopsis Buku

Buku ini berisikan metode konstruksi untuk pekerjaan fondasi untuk berbagai bangunan. Terdapat berbagai jenis bentuk-bentuk fondasi seperti fondasi menerus, fondasi telapak, fondasi kaki gabungan dan juga terdapat fondasi plat. Dari buku ini kita dapat menambah wawasan tentang fondasi bangunan. tetapi buku ini beruparefrensi dalam mendalami metode konstruksi untuk pekerjaan bangunan.

Isi Buku Terdapat 8 Bab yaitu ;

BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Macam Fondasi Ditinjau Dari Bahanya
BAB 3 Macam Fondasi DItinjau Dari Kedalamanya
BAB 4  Fondasi Pilar Jembatan
BAB 5 Fondasi Cakar Ayam
BAB 6 Fondasi Sarang Laba-Laba
BAB 7 Turap Penahan Tanah
BAB 8 Penutup

Kelebihan Buku

- Harga buku yang terjangkau
- terdapat gambar yang membuat buku lebihb mudah dipahami
- penjelasan yang simpel, sehinggga lebih mudah untuk pemula
- buku tidak terlalu tebal sehingga lebih mudah dibawa

Kekurangan Buku
- Kurangnya perincian pada proses yang ada di gamabr
- cover buku yang kurang menarik
- terdapat istilah istilah yang tidak diberi penjelasan

Universitas Negeri Yogyakarta
Library UNY
Journal UNY

Sambungan Las

Sambungan Pengelasan  adalah tipe sambungan material atau plat yang digunakan untuk proses pengelasan dengan tujuan untuk me...

Copyright © 2014 Blog Mahasiswa UNY All Right Reserved